Ciremaitoday.com, Cirebon – Salah satu pasar tradisional di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kini tengah dilakukan revitalisasi, Rabu (8/2/2023). Nantinya, pasar tersebut akan disulap menjadi pasar semi modern demi memberi kenyamanan bagi pengunjung.
Pasar yang terletak di Desa Bodelor, Kecamatan Plumbon, Cirebon, yakni Pasar Caplek telah berdiri selama kurun waktu 60 tahun. Kondisinya bahkan terbilang memprihatinkan, sebab cukup berpotensi membahayakan keselamatan pengunjung maupun pedagang.
“Pasar itu sudah 60 tahun belum terbangun dan sangat kumuh. Kondisi fisik sudah ambruk sudah tidak lagi bisa untuk aktifitas layaknya pasar,” kata Kepala Desa Bodelor, H Rofi’i dalam keterangan persnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, para pedagang juga harus rela berjualan di pinggiran jalan raya. Lantaran khawatir takut tertimpa puing bangunan apabila bangunan pasar tersebut roboh.
Berdasarkan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang telah disepakati berbagai pihak pada Juni 2022 lalu, pembangunan pasar semi modern telah dilaksanakan. Dengan luas lahan 2.500 meter persegi, Pasar Caplek dibangun dengan dua lantai guna mencukupi kebutuhan para pedagang, mengingat 40 persen dari jumlah luas tersebut digunakan untuk ruang terbuka hijau, fasilitas umum hingga fasilitas sosial.
“Sehingga bangunan ini kita sesuaikan dengan pedagang aktif 280 orang, kita membuat site plan di lantai bawah ada 123 kios dan di atas los berikut pujasera berjumlah 157 dengan berbagai ukuran dan juga disesuaikan dengan kebutuhan para pedagang,” terangnya.
Menurutnya, penyesuaian ukuran setiap los dan kios disesuaikan dengan kemampuan finansial para pedagang. Modalnya bekerja sama dengan bank milik pemda yakni Bank Kabupaten Cirebon (BKC) dan uang muka atau down payment (DP) dari pedagang yang berminat membeli.
Ia menyebutkan, jumlah keseluruhan Los dan Kios sebanyak 311 buah. Untuk lantai bawah bagian depan terdapat 11 lokal kios dengan ukuran 3×4 meter yang dibandrol dengan harga Rp150 juta dan DP 10 persen. Sedangkan di bagian atas terdapat 157 Los seharga Rp26 juta dan 11 Kios Pujasera dengan harga Rp25 juta.
“Pujasera ada 11 kios 1,5×2 meter teras halaman 4,5 meter. Itu untuk tempat duduk seperti cafe, jadi mereka bisa menikmati jajanan, kuliner yang ada bisa sambil santai,” katanya.
Ketentuan itu atas dasar kesepakatan antara pemdes dengan para pedagang. Saat ini progres pembangunan pasar sudah mencapai 70 persen. Sementara ini, sekitar 80 persen dari jumlah los dan kios sudah dipesan pedagang dengan memberikan tanda jadi berupa uang muka.
Pihaknya menargetkan pembangunan akan selesai pada Maret 2023 saat menyambut Ramadan dan Lebaran Idul Fitri. Pasar tersebut, nantinya akan beroperasi selama 24 jam setiap hari.
“Pasar sayur dari jam 2 malam sampai jam 12 siang, pasar sandang akan sampai jam 4 sore, nyambung dengan pujaseranya di sore hari jam 3 sampai dengan jam 12 malam. Sehingga aktifitas ini bisa di optimalkan untuk meningkatkan ekonomi warga Bodelor dan juga pelaku pasar warga masyarakat semuanya,” pungkasnya.(Joni)