Tampak bangunan Pasar Pasalaran di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Pasar Pasalaran Kerap Alami Kebocoran saat Hujan, Bupati Cirebon Turun Tangan

Ciremaitoday.com, Cirebon – Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi melakukan peninjauan terhadap bangunan Pasar Pasalaran di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Peninjauan ini dilakukan, usai menerima sejumlah keluhan adanya kebocoran hingga alami banjir saat turun hujan.

Bupati H Imron Rosyadi tak sendiri, sebab ditemani pihak Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon. Para pedagang pasar mengeluhkan kondisi lantai kerap terendam air dan atapnya bocor ketika hujan tiba, padahal pasar tersebut belum lama diresmikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Maret 2022.

“Kita ke Pasar Pasalaran karena mendengar ada keluhan, ternyata di sini ada banjir. Kami ngecek, memang di selokan itu ada yang mampet,” ujar Imron kepada wartawan usai peninjauan, Jumat (17/2/2023).

Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Bank bjb menganggarkan senilai Rp150 juta melalui program CSR Bank bjb untuk memperbaikinya.

“Ada dari Bank bjb yang akan membantu keuangannya, kita nanti hari Senin akan mulai perbaiki. Kita dari Bank bjb dapat Rp150 juta. Lalu kami membuat perkiraan anggaran untuk supaya jangan banjir, jangan bocor. Nah ternyata rencana anggaran biaya (RAB) dari konsultan itu Rp150 jutaan, dan itu oleh Bank bjb dibantu,” katanya.

Para pedagang, lanjutnya, diharapkan bisa menjaga fasilitas yang ada di pasar. Sebab, pemerintah hanya bisa melakukan perbaikan.

“Jadi kami itu memperbaiki pasar, jadi kami harap bahwa para pedagang pun harus bisa menjaga agar pasar ini tetap baik. Dan selokan air juga harus baik, itu harus dijaga juga. Jadi dari pemerintah kita memperbaiki, dari pedagang harus bisa memelihara,” pintanya.

Sementara Pengawas Perdagangan Ahli Muda Disperdagin, Ardiles Alfa Jatiwantoro menambahkan, perbaikan bangunan pasar akan dilakukan secara swakelola, sesuai koordinasi dengan Bank bjb. Apalagi kemarin telah mengajukan proposal ke Bank bjb, diperkirakan pada 20 Februari nanti perbaikan akan dilakukan.

“Karena salurannya sudah mulai bocor, tiap hari hujan, jadi mau tidak mau suka tidak suka, Senin harus sudah mulai kerja. Diperkirakan maksimal 3 minggu lah selesai. Dikeluhkan sudah lama, nah cuma ketahuannya baru sekarang,” ujar Ardiles.

Menurutnya, permasalahan tersebut terjadi karena sebelumnya pada awal pembangunan tahun 2018, mekanisme pembangunan yang dilakukan dengan 3 tahap. Secara otomatis, sumber anggarannya pun berbeda di setiap tahap.

“Jadi dari APBD ada, dari Kementerian ada, Bantuan Provinsi juga ada, jadi lengkap. Pasar ini, pasar nasional lah ibaratnya. Makanya ini tahap pertama dan tahap kedua ada jeda 1-2 tahun, jadi bangunan lama tidak terurus, kendalanya seperti itu. Jadi saya harap kalau misalkan nanti ada pembangunan pasar lagi ya langsung sekali jadi,” ungkapnya.

Ia menyebut, progres pembangunan Pasar Pasalaran secara fisik sudah mencapai 100 persen. Namun untuk mencapai pasar berstandar SNI, masih ada beberapa progres finishing dan ada 44 kriteria yang harus diselesaikan. Seperti bagian pentingnya adalah menyediakan hidran.

“Ada 44 kriteria, ada salah satu yang terbesar kriteria yang akan dilaksanakan. Yaitu pemasangan hidran, itu penting karena kita enggak mau kebakaran lagi kan. Jadi tahun ini kita pasang hidran, anggaran sudah ada. Kemudian yang kedua kita menertibkan tiang listrik yang ada di depan,” pungkasnya.(Joni)

header-ads

Berita Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *