Ciremaitoday.com, Indramayu – Tradisi nadran kembali digelar meriah di Pantai Karangsong, pesisir utara Indramayu. Di tengah keramaian dan ritual sakral tersebut, sejumlah orang tua tampak antusias mengajak anak-anak mereka turut menyaksikan dan memahami makna dari upacara laut yang telah diwariskan turun-temurun ini.
Salah satunya adalah Roni (38), warga Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu, ia sengaja meluangkan waktu untuk membawa anaknya yang berusia 8 tahun mengikuti arak-arakan kapal nelayan dan prosesi larung sesaji ke laut.
“Dari kecil saya sudah diajak orang tua ikut nadran. Sekarang giliran saya mengenalkan ini ke anak. Biar dia tahu akar budayanya dan tidak asing dengan tradisi sendiri,” ujarnya saat ditemui di bibir pantai, pada Sabtu (13/4/2025).
Baca Juga: Ratusan Nelayan Cumi di Eretan Indramayu Demo, Soroti Biaya VMS hingga Pajak Tahunan
Nadran, yang berasal dari kata “nazar”, merupakan ritual tahunan yang dilakukan nelayan sebagai wujud syukur atas rezeki laut dan doa agar diberi keselamatan saat melaut. Tradisi ini biasanya diawali dengan doa bersama, dilanjutkan dengan prosesi larung sesaji ke laut, serta diiringi berbagai pertunjukan seni dan hiburan rakyat.
Bagi Roni, nadran bukan sekadar pesta tahunan, melainkan ruang edukasi budaya yang penting bagi anak-anak. Ia menyayangkan jika generasi muda saat ini lebih akrab dengan budaya luar ketimbang tradisi lokal.
“Kalau bukan kita yang ngenalin, siapa lagi? Biar anak-anak tahu kalau leluhurnya punya cara tersendiri untuk bersyukur dan hidup selaras dengan alam,” tambahnya.
Baca Juga: Wujudkan Kabupaten Ramah Lansia, Indramayu Luncurkan Program: Reang Eman Ning Sema
Selain mengenalkan nilai budaya, nadran juga menjadi ajang mempererat hubungan sosial antar warga pesisir. Masyarakat dari berbagai desa berkumpul, gotong-royong menghias kapal, menyiapkan sesaji, dan saling berbagi makanan. (*)