Caption: Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Bambang Mujiarto saat meninjau proyek Taman Pataraksa Kabupaten Cirebon. Foto: Joni

Legislator Jabar Ini Sebut Taman Pataraksa Jadi Icon Baru Kabupaten Cirebon

Ciremaitoday.com, Cirebon-Meski terlambat dari jadwal yang sudah ditentukan, pembangunan taman atau alun-alun Pataraksa Kabupaten Cirebon akhirnya selesai. Bahkan, kabarnya pembukaan taman tersebut juga akan segera dilakukan pada bulan ini.

Tentunya, pembangunan taman yang menjadi icon baru Kabupaten Cirebon tersebut diharapkan dapat menaikkan indeks kebahagiaan masyarakat.

“Tentu ini menjadi modal dasar untuk membangun daerah. Terutama sekali bagaimana pembangunan ini bisa berdampak pada kepentingan masyarakat luas, terutama Kabupaten Cirebon,” ujar Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Bambang Mujiarto saat melakukan peninjauan proyek Taman Pataraksa, Jumat (3/11).

Meski demikian menurut Bambang, pembangunan fisik bukan lah satu-satunya hal yang amat penting. Namun, pembangunan psikologi terhadap masyarakat pun adalah hal penting yang harus dilakukan.

“Sehingga, (Taman) Pataraksa ini hadir sebetulnya untuk bagaimana masyarakat kita mendapatkan fasilitas dari pemerintah terutama untuk ruang-ruang strategis,” katanya.

“Kaitannya dengan tak lain adalah menaikkan indeks kebahagiaan warganya, masyarakatnya. Karena bagaimana ini kan ruang harus ada jaminan dari pemerintah kepada masyarakat. Pataraksa sebagai icon kabupaten yang baru,” sambungnya.

Ia menyebut, jika dilihat bangunan taman Pataraksa sangat layak untuk diisi dengan berbagai kegiatan masyarakat, baik untuk kegiatan berolahraga, tempat bermain. Apalagi, kata dia, tersedia tempat yang bisa digunakan untuk pertunjukkan seni budaya.

“Jadi ini sangat terintegrasi. Bukan hanya untuk berolahraga, bukan hanya untuk bermain warga, tapi untuk seniman, budayawan pun ini bisa,” ucapnya.

Bambang juga berharap, ke depan konsep pembangunan taman ini akan terintegrasi manfaatnya untuk mengerahkan ekonomi masyarakat. Kemudian, lanjut dia, taman tersebut juga bisa diintegrasikan dengan spot-spot pembangunan lain.

“Sehingga titik-titik pembangunan di Kabupaten Cirebon ini akan jelas. Wajah, bahwa Kabupaten Cirebon berbeda dengan yang lain. Bahwa Kabupaten Cirebon ini memiliki identitas yang berbeda dengan yang lain,” katanya.

Menurut dia, ada filosofi mendalam yang disematkan dalam pembangunan taman yang menghabiskan anggaran belasan miliar dari Pemprov Jabar tersebut, yakni adanya lampu bintang sembilan. Lampu tersebut mengartikan sosok legendaris penyebar agama Islam, yakni Walisongo.

“Ini cermin maupun filosofi yang sangat dalam bahwa kita menyampaikan ke publik bangunan ini bukan hanya sebatas untuk pemerintah saja. Tapi terbuka untuk masyarakat dan bisa dirasakan oleh masyarakat luas, serta memiliki makna ajaran keagamaan,” ungkapnya.

Selain itu, Bambang juga menilai kualitas bangunan taman tersebut secara sepintas tidak ada persoalan-persoalan. Namun jika masih terdapat kekurangan, diharapkan hal itu bisa diselesaikan dengan batas waktu yang ditentukan.

“Kalau kita melihat bangunannya, selintas sih tidak ada persoalan-persoalan. Kalau pun masih ada kekurangan kan masih ada tenggang waktu untuk pemeliharaan. Nah mungkin bahasa pemeliharaan itulah yang perlu di optimalkan untuk yang belum terealisasi,” pungkas Bambang.

Mendampingi kegiatan peninjauan itu, Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Agus Muklis, pun mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang secara penuh membiayai proyek tersebut.

“Artinya kita di pemerintah daerah merasa sangat terbantu. Yang tadi pak dewan sampaikan, kaitannya dengan ruang publik sama indeks kebahagiaan masyarakat Kabupaten Cirebon,” ucapnya.

Menurut dia, peresmian Taman Pataraksa akan dilakukan pada 10 November nanti bertepatan dengan Hari Pahlawan.

“Setelah upacara Hari Pahlawan, Pak Bupati langsung peresmian tanda tangan prasasti operasional taman Pataraksa ini,” katanya.(*)

Array
header-ads

Berita Lainnya