Ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip Abubakar, bersama Ketua Penasihat HKTI Kabupaten Cirebon, H. Tasiya Soemadi Al Gotas, dan Ketua OKK DPD HKTI Jabar yang juga formatur penyusunan kepengurusan, Budiarto, saat memberikan keterangan pers. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday

HKTI Kabupaten Cirebon Serukan Cegah Alih Fungsi Lahan Demi Ketahanan Pangan

Ciremaitoday.com, Cirebon-Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan dengan mencegah alih fungsi lahan pertanian yang semakin marak terjadi.

Ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip Abubakar, mengungkapkan ancaman terhadap ketahanan pangan kian nyata akibat gencarnya ekspansi industri dan praktik kavlingisasi lahan produktif.

“Kabupaten Cirebon membutuhkan minimal 40.000 hektare lahan tanaman pangan yang harus dilindungi melalui regulasi daerah, ujar Tasrip kepada wartawan, saat pengukuhan jajaran  pengurus HKTI Kabupaten Cirebon, Selasa (11/2).

Menurutnya, sekitar 10.000 hektare lahan pertanian produktif kini berada di ambang alih fungsi. HKTI pun siap melakukan pendampingan serta advokasi guna mempertahankan lahan hijau secara berkelanjutan.

Sebagai langkah konkret, HKTI Kabupaten Cirebon telah merancang berbagai strategi, antara lain:

  • Distribusi pupuk yang memprioritaskan kelompok tani desa
  • Pembentukan sentra pupuk di setiap kecamatan
  • Pendirian kios pangan guna memperkuat distribusi bahan pangan
  • Revitalisasi tambak di pesisir utara Kabupaten Cirebon untuk meningkatkan produksi perikanan

“Selain itu, revitalisasi tambak di pesisir utara Kabupaten Cirebon guna meningkatkan produksi perikanan,” katanya.

Jajaran pengurus HKTI yang baru. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
Jajaran pengurus HKTI yang baru. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday

 

Ketua Penasihat HKTI Kabupaten Cirebon, H. Tasiya Soemadi Al Gotas, turut menyoroti pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam memfasilitasi kantor operasional HKTI.

“Kami berharap pemerintah menyediakan kantor yang layak untuk HKTI agar dapat bekerja maksimal dalam mendampingi dan mengadvokasi petani,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa HKTI tetap berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat meski tanpa anggaran khusus.

“Kami tidak punya anggaran dan gaji, tapi semangat kami untuk mendukung petani tidak akan surut,” katanya.

Sementara itu, Ketua OKK DPD HKTI Jabar yang juga formatur penyusunan kepengurusan, Budiarto, mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada tembusan resmi terkait usulan struktur organisasi baru.

“Kami sudah siapkan formulir, tapi responsnya masih minim,” ujarnya.(Joni)

Array
header-ads

Berita Lainnya