Ciremaitoday.com, Indramayu – Sebuah video yang memperlihatkan jenazah dibawa menyeberangi jembatan darurat dengan bantuan sarung dan batang bambu di Blok Empang, Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, viral di berbagai platform media sosial. Kejadian ini memicu perhatian publik, terutama terkait kondisi infrastruktur di daerah pesisir.
Dalam tayangan video tersebut, dua warga tampak berhati-hati menggotong jenazah yang telah dikafani dan dibalut menggunakan sarung yang diikatkan pada sebatang bambu. Mereka menyusuri jembatan sempit yang terbuat dari batang bambu, hanya cukup dilalui satu orang.
Baca juga: Luxuro, Brand Lokal Indramayu yang Lahir dari Disiplin dan Kegigihan
Usai melintasi jembatan tersebut, jenazah kemudian dipindahkan ke keranda dan kembali diusung warga menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) terdekat.
Camat Kandanghaur, Hatta Direja, mengonfirmasi kebenaran kejadian tersebut dan menegaskan bahwa jalur yang digunakan bukanlah akses resmi.
“Itu jalur pintas. Itu jalan memang bukan jalan resmi, karena itu tanah-tanah milik perusahaan, milik perorangan, bukan jalan umum. Maka yang bisa dilakukan oleh masyarakat ya seperti itu,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (8/8/2025).

Menurutnya, pemerintah sebenarnya telah membangun jalan resmi menggunakan rabat beton di pinggir area tersebut. Namun karena lokasinya memutar cukup jauh, masyarakat cenderung memilih jalan pintas yang lebih dekat meski harus melintasi jembatan darurat.
“Kalau pakai jalan resmi, itu muter. Makanya masyarakat memilih jalan pintas. Di pinggir jalan itu juga sudah dibangunkan jalan oleh pemerintah daerah, pakai rabat. Cuma karena jauh, muter, masyarakat mencari jalan pintas,” paparnya.
Baca juga: Remaja Nongkrong Sambil Tenggak Miras di Kulcim, Satpol PP Indramayu Turun Tangan
Lebih lanjut, Hatta menerangkan bahwa pembangunan jembatan di lokasi itu bukan menjadi kewenangan pemerintah desa, kecamatan, maupun kabupaten.
“Yang punya kewenangan untuk membangun jembatan bukan desa, bukan kecamatan, bukan kabupaten, tapi BBWS,” tandasnya.
Pemerintah kecamatan, saat ini tengah mengupayakan adanya koordinasi lintas lembaga agar akses-akses krusial seperti itu bisa ditangani segera. Hal ini penting demi menjamin kelancaran aktivitas masyarakat, khususnya saat menghadapi situasi darurat atau proses keagamaan seperti pemakaman.