Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, saat meninjau ternak sapi milik kelompok peternak. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday

Cuaca Ekstrem Picu Virus PMK di Cirebon, Peternak Diminta Waspada

Ciremaitoday.com.Cirebon-Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menyerang hewan ternak di Kabupaten Cirebon. Berdasarkan data Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, hingga 14 Januari 2025, sebanyak 38 kasus ditemukan di wilayah timur antara lain, kecamatan Pabedilan, Babakan, dan Gebang.

Cuaca ekstrem disebut menjadi penyebab utama merebaknya wabah ini.

Plt Kepala Bidang Kesehatan Hewan Distan Kabupaten Cirebon, Durahman, menjelaskan bahwa perubahan cuaca yang tidak menentu berdampak langsung pada daya tahan tubuh hewan ternak.

“Perubahan cuaca yang ekstrem memengaruhi daya tahan tubuh hewan ternak, sehingga lebih rentan terhadap PMK,” ujar Durahman, Selasa  (14/1).

Durahman juga mengungkapkan, wilayah timur Kabupaten Cirebon berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, yang diduga menjadi salah satu jalur penyebaran penyakit. Namun, ia memastikan bahwa dari 38 kasus PMK yang ditemukan, semuanya masih dalam kategori ringan.

“Dari total kasus tersebut, dua ekor sapi sudah sembuh, dan sisanya sedang dalam penanganan,” katanya.

Untuk menekan penyebaran PMK, Distan Kabupaten Cirebon telah mengambil sejumlah langkah mitigasi. Pendampingan intensif dilakukan oleh petugas veteriner dan dokter hewan di tiga wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peternakan. Selain itu, metode tradisional seperti pemberian air jeruk untuk hewan ternak juga diterapkan.

“Virus PMK tidak tahan terhadap asam. Oleh karena itu, kami menyarankan peternak untuk memberikan air jeruk kepada ternak mereka,” ungkapnya.

Upaya lain yang dilakukan adalah pemberian campuran pakan dengan citron untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak, serta vaksinasi PMK yang terus digalakkan.

Sejauh ini, wabah PMK di Kabupaten Cirebon hanya menyerang sapi. Hewan ternak lain, seperti kerbau, masih bebas dari infeksi. Namun, Durahman menekankan pentingnya kewaspadaan, khususnya untuk wilayah barat Kabupaten Cirebon yang hingga kini masih bebas dari PMK.

“Kami berupaya maksimal agar PMK tidak meluas, termasuk dengan memperketat pengawasan dan edukasi kepada peternak,” katanya lagi.

Durahman mengimbau peternak untuk segera melaporkan jika mendapati gejala PMK pada hewan mereka, seperti lepuh di mulut atau kuku, agar penanganan bisa dilakukan dengan cepat dan efektif.

“Kami terus berkomitmen menjaga kesehatan hewan ternak dan mencegah kerugian yang lebih besar bagi peternak,” pungkasnya.

Rekap Data PMK per 14 Januari 2025

  • Total Kasus: 38 ekor
  • Sembuh: 2 ekor
  • Sisa Kasus Aktif: 36 ekor
  • Potong Paksa: 0
  • Mati: 0

Sebaran Lokasi Kasus PMK

  1. Desa Dukuhwidara, Kecamatan Pabedilan: 4 ekor
  2. Desa Sukadana, Kecamatan Pabuaran: 4 ekor
  3. Desa Pabedilan Kidul, Kecamatan Pabedilan: 1 ekor
  4. Desa Pasaleman, Kecamatan Pasaleman: 3 ekor
  5. Desa Gebang, Kecamatan Gebang: 19 ekor
  6. Desa Dompyong Wetan, Kecamatan Gebang: 5 ekor

Harapan untuk Wilayah Bebas PMK

 

Durahman berharap wabah ini dapat segera terkendali dan tidak menyebar lebih luas. Ia juga mengapresiasi kerja sama peternak yang aktif melapor dan mengikuti arahan dari petugas kesehatan hewan. Dengan langkah cepat dan penanganan tepat, diharapkan hewan ternak di Cirebon tetap sehat dan produktif.(Joni)

Array
header-ads

Berita Lainnya