Ciremaitoday.com, Kuningan – Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, telah menyalurkan 320 ton beras murah kualitas medium di 32 kecamatan. Kegiatan yang dikemas dengan pasar murah ini merupakan kerja sama Diskopdagperin Kuningan dengan Perum Bulog Sub Divre Cabang Cirebon, yakni sejak 20 Februari hingga 15 Maret 2023.
Bupati Kuningan, H Acep Purnama mengatakan, operasi pasar murah beras sebagai upaya efektivitas dan ketepatan sasaran program penyaluran beras. Yakni program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan sasaran ditujukan kepada masyarakat berpendapatan rendah.
“Tujuan kegiatan ini, untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras di tingkat konsumen agar daya beli masyarakat terjaga dan inflasi terkendali. Kenaikan harga pangan biasanya terjadi pada saat menjelang Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) seperti bulan suci Ramadan dan Idul Fitri,” kata Acep, Senin (20/3/2023).
Melalui program SPHP beras di tingkat konsumen, lanjutnya, diharapkan dapat melindungi daya beli dan keterjangkauan harga beras bagi konsumen.
Sementara Kepala Diskopdagperin Kuningan, U Kusmana menambahkan, operasi pasar murah kerja sama dengan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, dalam pelaksanaan dikenal dengan program SPHP beras pada tingkat konsumen. Ini merupakan instrumen pemerintah guna menjaga stabilitas harga dan pasokan beras, sekaligus dapat digunakan dalam pengendalian inflasi di daerah.
“Jenis Beras yang dijual adalah beras medium kemasan 5 kilogram sebanyak 320 ton. Masing-masing 10 ton beras untuk 32 kecamatan, masyarakat bisa membeli maksimal 10 kilogram dengan harga Rp 9.450/kg. Kegiatan berlangsung sejak 20 Februari hingga 15 Maret 2023, dan stok beras yang ada sudah habis,” pungkasnya.(*)