CIREMAITODAY.COM, MAJALENGKA – Pemerintah Kabupaten tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dan menyesuaikannya dengan arah kebijakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025.
Dalam pernyataannya, Bupati Majalengka Eman Suherman menegaskan pentingnya konsistensi antara janji politik, aspirasi masyarakat, dan misi pembangunan daerah.
“RPJMD yang kami susun harus selaras dengan RPJMD Provinsi Jawa Barat. Hari ini, alhamdulillah, rumusan-rumusan awal sudah dibahas bersama. Harapannya, program-program yang dirancang dari janji politik kami dapat menjadi arah misi pembangunan ke depan,” ujar Eman didampingi Kepala Bappedalitbang Yayan Sumantri di Pendopo Majalengka, Kamis (8/5.2025).
Menurutnya, proses perencanaan pembangunan tidak hanya dilakukan dari atas, tetapi juga melibatkan koreksi dan masukan dari masyarakat.
“Kami membuka ruang untuk masukan, kritik, bahkan koreksi dari semua elemen masyarakat,” ucapnya.
Salah satu isu krusial yang disoroti Bupati adalah ketimpangan antara capaian pertumbuhan ekonomi dan angka kemiskinan yang masih tinggi.
“Pertumbuhan ekonomi kita mencapai 6,33 persen, tertinggi ketiga di Jawa Barat. Tapi kenapa angka kemiskinan kita tetap tinggi?” kata Eman.
Baca Juga: Majalengka Akan Ubah Hari Jadi dari 7 Juni ke 11 Februari, Ini Fakta Sejarahnya
Ia juga mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka di daerah ini tergolong rendah, yakni 4,01 persen—di bawah rata-rata nasional dan terendah di Jawa Barat. Namun, hal tersebut dinilainya tidak berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan.
“Kondisi ini paradoks. Pertumbuhan tinggi, pengangguran rendah, tapi kemiskinan tetap tinggi. Ada yang salah. Ini harus kita telusuri,” tegasnya.
Eman menyebut, pihak Badan Pusat Statistik (BPS) merespons positif keprihatinannya dan siap melakukan diskusi lanjutan guna mencari penyebab dan solusi dari ketidaksesuaian data tersebut.
“Ketika data ekonomi kita menunjukkan tren positif, seharusnya kualitas hidup masyarakat juga meningkat. Kalau tidak, berarti ada indikator atau perhitungan yang perlu kita buka bersama,” pungkasnya. (KI)