Ciremaitoday.com, Kuningan – Keberadaan Ridwan Kamil di tubuh Partai Golkar diyakini banyak pihak mampu memberikan efek elektoral bagi partai di Jawa Barat. Sehingga pada Pemilu 2024, keterpilihan Partai Golkar di tanah Jabar berpotensi meningkat.
Hal tersebut salah satunya diyakini Wakil Ketua Bapilu Jabar, H Dudy Pamuji. Selaku Anggota DPRD Jabar, Dudy Pamuji sangat apresiasi atas prestasi dan kinerja Ridwan Kamil selama menjabat sebagai Gubernur Jabar.
“Apalagi berdasarkan salah satu lembaga survei, Partai Golkar menempati posisi peringkat kedua. Ini tentu sangat positif bagi Golkar di Jawa Barat,” kata Dudy Pamuji kepada awak media, Kamis (16/11).
Meski begitu, Ia mengajak seluruh kader untuk tetap bekerja keras walaupun hasil survei menempatkan Partai Golkar unggul di Jabar. Terlebih dengan bergabungnya Ridwan Kamil di Golkar, tentu diharapkan memberi efek elektoral bagi Golkar Jabar.
“Semoga Ridwan Kamil dapat menaikkan perolehan suara Partai Golkar di Jawa Barat. Sehingga sebagai kader partai, keberadaan Ridwan Kamil dapat mendongkrak elektabilitas Golkar di Jawa Barat,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, seluruh kader hingga para caleg mesti bekerja keras agar Golkar menjadi partai pemenang di Pemilu 2024, khususnya di wilayah Jabar.
“Maka kami berharap dengan kondisi sekarang, tidak membuat kader dan caleg menjadi terlena. Justru harus lebih bersemangat dan kerja keras demi meraih kemenangan partai,” tandasnya.
Ia meminta, dengan bergabungnya Ridwan Kamil dan hasil survei yang menempatkan Golkar di peringkat kedua, dijadikan booster yang mampu memompa semangat bekerja dan bergerak lebih kencang lagi.
“Kita harus ingat, bahwa target Golkar di Jabar adaah menjadi juara pertama Pileg. Termasuk juga juara Pilpres,” imbuhnya.
Di sisi lain, pihaknya juga menekankan pentingnya mengelola saksi yang baik sebagai upaya menggapai kemenangan partai. Selaku Wakil Ketua Bapilu Golkar Jabar, saksi harus digarap secara professional.
“Saksi dari Partai Golkar bukan hanya mereka yang sekedar duduk di bangku saksi. Tapi juga harus menjadi mesin penggerak di seluruh TPS yang ada,” ujarnya.
Menurutnya, tugas utama saksi bukan sekedar mengawal dan menjadi saksi pada saat pelaksanaan pencoblosan pemilu. Saksi sesungguhnya adalah mereka yang bertugas menjadi tim penggerak kemenangan partai yang berbasis TPS.
“Sehingga mereka harus mulai bekerja, mulai dari sekarang,” tutupnya.(*)
