Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak. Foto: dok.dprri

Inpres Susu: Dorong Kesejahteraan Peternak dan Kurangi Impor

Ciremaitoday.com, Jakarta-Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, mendukung penuh pengaktifan kembali Instruksi Presiden (Inpres) tentang Persusuan Nasional seperti era Presiden Soeharto. Ia menilai kebijakan ini penting untuk mengurangi ketergantungan impor susu dan meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah lokal.

“Inpres ini akan memastikan pabrikan menyerap susu segar lokal sebelum diizinkan mengimpor. Langkah ini tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga mendukung kesejahteraan peternak lokal,” ujar Amin dilansir dari dpr.go.id, pada Selasa (19/11).

Amin menyoroti perlunya transformasi rantai pasok susu nasional. Menurutnya, investasi dalam infrastruktur rantai dingin (cold chain) adalah kunci agar susu segar bisa segera diproses dan dipasarkan.

“Seperti di Selandia Baru dan Australia, rantai pasok yang efisien menjaga kesegaran dan kualitas susu mereka. Kita harus belajar dari mereka,” katanya.

Dorongan untuk Peternak Lokal

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, produksi susu domestik Indonesia baru mencapai 900.000 ton per tahun, atau hanya 20 persen dari kebutuhan nasional sebesar 4,4 juta ton. Amin menilai, rendahnya produksi ini dipengaruhi kualitas sapi perah lokal yang menurun dan kurangnya perlindungan bagi peternak.

“Dengan transformasi rantai pasok, peternak akan terdorong meningkatkan kualitas ternak dan produk susu sesuai standar internasional. Ini akan mengangkat daya saing produk lokal di pasar global,” ucapnya.

Politisi PKS tersebut juga mengusulkan dukungan teknologi, akses kredit, dan pemasaran sebagai insentif bagi peternak. Menurutnya, kebijakan ini akan membuka peluang baru, termasuk di sektor pengolahan susu.

Pacu Industri Susu Nasional

Selain meningkatkan produksi susu, Amin yakin kebijakan ini dapat memacu pengembangan produk turunan susu seperti keju, yogurt, dan mentega.

“Saat ini, produk-produk tersebut masih banyak diimpor. Jika industri dalam negeri berkembang, kita bisa menekan ketergantungan pada impor,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, kebijakan ini berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru di pedesaan.

“Dengan meningkatnya aktivitas di sektor peternakan, distribusi, dan pengolahan, kita bisa mengurangi pengangguran di wilayah pedesaan,” pungkasnya.

Dengan kebijakan yang terarah, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pemain penting dalam industri susu global.(Joni)

Array
header-ads

Berita Lainnya