Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menghadiri Peluncuran Program Nasional MMS Multivitamin Ibu Hamil di UPT Puskesmas Cempaka Arum, Kota Bandung.Foto: dok.Biro Adpim Jabar

Program MMS untuk Ibu Hamil, Bey: Langkah Nyata Menuju Generasi Sehat dan Cerdas

Ciremaitoday.com, Bandung-Program Nasional Multiple Micronutrient Supplement (MMS) bagi ibu hamil menjadi fondasi penting dalam membangun generasi masa depan yang sehat dan cerdas. Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menegaskan hal tersebut saat menghadiri Peluncuran Program Nasional MMS di Puskesmas Cempaka Arum, Kota Bandung, Kamis (17/10).

Menurut Bey, program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga sebagai wujud komitmen pemerintah dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Saya mendukung penuh kebijakan Kementerian Kesehatan yang menetapkan standar suplemen gizi mikro bagi ibu hamil. Ini adalah langkah strategis menuju generasi Indonesia yang sehat dan berdaya saing,” kata Bey.

Dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, Jawa Barat memiliki perhatian serius dalam penanganan kesehatan ibu dan anak. Bey menambahkan bahwa peningkatan gizi ibu hamil menjadi salah satu upaya penting dalam menekan angka stunting dan anemia di Jawa Barat. MMS berperan besar dalam memenuhi kebutuhan nutrisi seperti zat besi dan asam folat.

“Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk mendukung implementasi program MMS di seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah terpencil. Kami pastikan distribusinya efektif melalui Puskesmas dan rumah sakit,” ujar Bey.

Peluncuran program ini adalah hasil kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, dan donor internasional. Bey berharap program ini dapat berjalan lancar dan membawa dampak signifikan.

“Saya berharap program ini bisa benar-benar meningkatkan kesehatan ibu hamil dan bayi. Ini adalah fondasi untuk masa depan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” tambah Bey.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa program MMS diharapkan dapat menurunkan angka stunting dan kematian bayi, serta menciptakan generasi yang lebih sehat.

“Dengan MMS, gizi ibu hamil akan jauh lebih baik, bayinya lahir lebih sehat, dan risiko bayi lahir pendek serta kematian bayi bisa ditekan,” ujar Budi.

Budi juga menyebutkan bahwa program ini mengacu pada penelitian yang telah diakui secara internasional dan diadopsi oleh WHO sejak 2020. Pemilihan Jawa Barat sebagai provinsi pertama untuk implementasi MMS didasarkan pada jumlah ibu hamil yang tinggi di provinsi tersebut.

“Terima kasih kepada Pak Pj Gubernur Jabar, kita mulai di sini karena jumlah ibu hamilnya paling banyak. Kita harapkan program ini bisa mengurangi kelahiran bayi dengan masalah gizi dan kematian bayi di masa mendatang,” tutup Budi.(Joni)

Array
header-ads

Berita Lainnya