Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda. Foto: dok.dprri

Wasit Dihajar Pemain di Laga Aceh vs Sulteng, DPR Desak Investigasi Khusus

Ciremaitoday.com, Jakarta-Insiden pemukulan wasit oleh pemain dalam laga sepak bola antara Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng) di PON XXI, Sabtu (14/9), mengundang perhatian serius dari Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda. Huda mendesak adanya investigasi khusus terkait insiden ini, yang dinilainya mencerminkan kondisi buruk dalam ekosistem sepak bola Indonesia.

“Kami mendesak adanya investigasi khusus terkait pemukulan wasit oleh pemain Sulteng dalam pertandingan ini. Investigasi tersebut harus mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dan juga mengapa insiden ini bisa terjadi,” ujar Huda seperti dilansir dari dpr.go.id pada Selasa (17/9).

Huda menyoroti bahwa insiden ini menunjukkan adanya ketidakberesan dalam kompetisi, termasuk kualitas wasit dan kepemimpinan pertandingan.

“Sebelum insiden pemukulan, tampak jelas bahwa pemain Sulteng sudah kesal dengan beberapa keputusan wasit yang dinilai berat sebelah. Ini harus menjadi bahan evaluasi besar bagi seluruh pemangku kepentingan sepak bola,” katanya.

Tak hanya itu, Huda juga menilai kejadian ini menjadi bukti bahwa ekosistem sepak bola Indonesia masih jauh dari kata baik.

“Percuma timnas kita bersinar di panggung internasional jika fondasi kompetisi domestik kita rapuh. Kita butuh perbaikan serius, baik dari sisi kualitas pemain, perangkat pertandingan, maupun sportivitas,” ucapnya.

Politisi PKB ini juga mengkritik penyelenggaraan PON XXI secara keseluruhan, mulai dari infrastruktur hingga kualitas pertandingan.

“Selain infrastruktur yang tidak memadai, kita juga harus mempertanyakan sportivitas dalam pertandingan. PON seharusnya menjadi ajang untuk mencari bibit unggul, bukan memperlihatkan kekacauan,” katanya.

Kronologi Insiden

Insiden pemukulan terjadi saat pertandingan perempat final antara Aceh dan Sulteng berlangsung di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh. Pertandingan berjalan panas sejak awal, dengan Sulteng unggul 1-0 lewat gol Wahyu pada menit ke-25. Namun, tensi meningkat di babak kedua ketika pemain Sulteng Wahyu mendapatkan kartu merah karena protes berlebihan.

Klimaks insiden terjadi di menit tambahan waktu, ketika wasit memberikan penalti kepada Aceh. Pemain Sulteng, Rizki Saputra, yang merasa kecewa atas keputusan tersebut, langsung memukul wasit di kepala.

Wasit terkapar di kotak penalti setelah dipukul. Dua ambulans bahkan sempat masuk ke lapangan untuk menolongnya.

Setelah insiden tersebut, Rizki diusir dari lapangan, dan pertandingan sempat dihentikan. Aceh akhirnya dinyatakan menang WO setelah Sulteng memilih tidak melanjutkan pertandingan.

Masa Depan Sepak Bola Indonesia

Insiden di laga Aceh vs Sulteng ini menjadi perhatian besar, dan desakan untuk evaluasi serta reformasi sepak bola Indonesia semakin kuat. Investigasi yang mendalam diharapkan dapat memberikan kejelasan atas kejadian tersebut, serta menjadi langkah awal menuju perbaikan kompetisi sepak bola tanah air.(Joni)

Array
header-ads

Berita Lainnya