Ketua MPI Sulthan Saddam Mengundurkan Diri. Dok. Pribadi

Perpecahan di KNPI Majalengka Memuncak: Sulthan Saddam Mundur, Nilai Anto Abaikan Masalah Internal

Ciremaitoday.com, Majalengka – Organisasi pemuda terbesar di Kabupaten Majalengka, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), tengah menghadapi krisis internal yang semakin memanas. Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) KNPI Majalengka, Sulthan Saddam resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu, 24 Agustus 2024. MPI sendiri merupakan struktur pengawas dan penilaian di KNPI.

Pengunduran diri salah satu pemuda berpengaruh di Majalengka ini dipicu ketidakmampuan Ketua KNPI, Anto Febrianto dalam menyelesaikan konflik internal organisasi. Sulthan mengundurkan diri diterima oleh Bendahara Umum KNPI dan salah satu pengurus senior, Yoyo. Sulthan menjelaskan, pengunduran dirinya dilakukan secara pribadi untuk menghindari kegaduhan yang lebih besar.

“Saya mundur secara pribadi. Saya masih menjaga marwah KNPI karena saya mantan ketua KNPI,” tegas Sulthan kepada wartawan, Minggu 15 September 2024.

Sulthan yang merupakan Ketua KNPI Majalengka sebelum Anto ini menyatakan, telah berulang kali memberikan waktu dan kesempatan kepada Anto untuk memperbaiki masalah di KNPI, namun Anto tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut.

Sulthan menilai kepemimpinan Anto yang dianggap tidak bisa dalam menangani masalah internal telah menyebabkan kebuntuan komunikasi dan bisa memecah belah pengurus. Menurutnya, ketidakefektifan KNPI dalam menangani konflik internal berpotensi merusak fungsinya sebagai wadah pemuda di Majalengka.

“Anto meminta saran dan masukan untuk masalah yang dihadapi, tapi sarannya tidak dilakukan. Percuma saya jadi Ketua MPI jika saran saya tidak dihiraukan. Percuma saya mengurus organisasi yang tidak mau diurus. Lebih baik saya urus keluarga saya,” ujar Sulthan.

Menurut dia, KNPI seharusnya fokus pada kepentingan pemuda dan menjalankan fungsinya sebagai organisasi yang menaungi banyak kelompok pemuda dari berbagai latar belakang. Namun, yang terjadi justru sebaliknya; konflik di internal membuat tujuan tersebut terabaikan.

“Tujuan saya hanya satu, yaitu mempersatukan kembali KNPI yang terpecah. Mereka harus bisa terlayani dengan baik,” tegasnya.

Anto Tidak Netral Dalam Pilkada 2024

Salah satu penyebab utama kekecewaan Sulthan adalah kegagalan Anto dalam menyelesaikan masalah internal organisasi, seperti kekosongan posisi penting seperti Sekjen KNPI, Ketua Harian dan pengurus lainnya. Sulthan mengaku sudah memberikan masukan dan kritik kepada Anto untuk segera menyelesaikan masalah tersebut, namun semuanya diabaikan. Sulthan juga menyoroti fokus Anto yang lebih banyak terlibat dalam urusan politik ketimbang mengurus KNPI.

“Saya sudah kasih saran dan masukan kepada Anto untuk menyelesaikan masalah, bahkan saya sudah mengingatkan dia untuk mengutamakan KNPI. Tapi itu tidak digubris,” ujar Sulthan dengan nada kecewa.

Perpecahan di KNPI meningkat setelah sebuah video viral menunjukkan Anto memberikan dukungan terbuka kepada bakal calon Bupati Majalengka, Eman Suherman di Pilkada Majalengka. Dalam video itu, Anto menyatakan dukungan atas nama KNPI, yang memicu reaksi keras dari berbagai pihak termasuk pengurus KNPI. Meski Anto kemudian mengklarifikasi bahwa dukungan tersebut adalah sikap pribadi, Sulthan menganggap tindakan tersebut mencoreng marwah organisasi.

Menurut Sulthan, jika Anto Febrianto tidak segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki situasi, masa depan KNPI di Majalengka bisa berada dalam bahaya.

“Jabatan Ketua KNPI melekat, dan seharusnya fokusnya adalah menyelesaikan konflik internal, bukan sibuk urusan politik. Jangan pandang remeh masalah yang ada di KNPI. Pemuda Majalengka membutuhkan organisasi yang solid, siap melayani masyarakat dan memajukan daerah,” pungkas Sulthan. (KI)

Array
header-ads

Berita Lainnya