(Poto: Istimewa)

Siapa Peter Gontha, Eks Dubes yang Ikut Kritisi Program Naturalisasi Timnas Indonesia

CIREMAITODAY.COM – Peter F. Gontha, sosok yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Polandia, kini kembali menjadi sorotan publik setelah mengkritisi kebijakan naturalisasi pemain di Timnas Indonesia.

Peter secara tegas menyatakan keprihatinannya atas penggunaan pemain asing dalam skuad Garuda yang berlaga di ajang internasional, khususnya saat menghadapi Australia dan Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia.

Peter Gontha merasa malu melihat Timnas Indonesia diisi oleh banyak pemain asing yang dinaturalisasi. Ia mempertanyakan keputusan Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, yang memilih menggunakan pemain naturalisasi ketimbang memanfaatkan pemain lokal.

Melalui unggahan di media sosial, Peter Gontha menulis, “Apakah Anda tidak malu melihat PSSI memiliki 9 pemain yang dinaturalisasi? (Saya malu).”

Bagi Peter, lebih baik PSSI fokus mengembangkan talenta lokal melalui pelatihan intensif sejak usia dini daripada ‘mengimpor’ pemain dari luar negeri.

“Apakah menurut Anda tidak lebih baik membina pemain kita dari muda (SD hingga dewasa)? Saya rasa demikian,” lanjutnya dalam kritik yang ia sampaikan secara terbuka.

Namun, sosok Peter F. Gontha bukanlah tokoh sembarangan. Ia lahir dari pasangan V. Willem Gontha dan Alice, dan memulai kariernya dengan bekerja sebagai awak kapal pesiar di Holland-American Line.

Nasibnya berubah setelah mendapat beasiswa dari Shell untuk belajar di Praehap Institute, Belanda. Saat kuliah, ia harus bekerja paruh waktu sebagai sopir taksi dan pembersih kapal untuk bertahan hidup.

Setelah lulus, Peter memulai karier di sektor perbankan dan menunjukkan kepiawaiannya sebagai seorang bankir.

Hal ini membuatnya dilirik oleh American Express Bank, yang kemudian mengangkatnya sebagai Vice President untuk wilayah Asia. Kesuksesan di dunia perbankan mendorong Peter untuk merambah dunia bisnis, di mana ia mulai mengakuisisi berbagai perusahaan.

Selain sukses di dunia perbankan dan bisnis, Peter juga dikenal sebagai salah satu pendiri dua stasiun televisi besar di Indonesia, yaitu Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dan Surya Citra Televisi (SCTV).

Bersama Bambang Trihatmojo, putra dari Presiden Soeharto, ia membangun RCTI yang kemudian berkembang menjadi salah satu stasiun televisi terbesar di Tanah Air.

Tak heran, Peter Gontha mendapat julukan ‘Donald Trump Indonesia’ karena kesamaan nasib dengan pengusaha sekaligus mantan Presiden Amerika Serikat tersebut.

Keduanya memiliki latar belakang sebagai pengusaha sukses yang kemudian terjun ke dunia politik dan diplomasi.

Di akhir era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Peter diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Polandia, sebuah posisi prestisius yang mempertegas statusnya sebagai salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia.

Meskipun kariernya bersinar di dunia bisnis dan diplomasi, Peter tetap kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang menurutnya tidak sesuai dengan kepentingan bangsa, seperti yang ia tunjukkan dalam kritiknya terhadap naturalisasi pemain Timnas Indonesia.

Perjalanan hidup Peter F. Gontha penuh dengan tantangan dan kerja keras. Dari seorang awak kapal pesiar hingga menjadi seorang diplomat dan pengusaha sukses, ia membuktikan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, seseorang dapat meraih kesuksesan di berbagai bidang.***

 
 
 
 
Array
header-ads

Berita Lainnya