Salah satu lokasi proyek pembangunan kawasan inti Kota Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (ANTARA/Nyaman Bagus Purwaniawan)

Pendanaan Puluhan Pekerjaan Infrastruktur di Kota Nusantara Capai Rp68,57 Triliun

Ciremaitoday.com, Penajam Paser Utara – Sebanyak 89 paket pekerjaan infrastruktur di Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, tengah dikerjakan saat ini. Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebut seluruh paket itu dikerjakan dengan dana yang kurang lebih mencapai Rp68,57 triliun.

Dalam pelaksanaan pekerjaan infrastruktur itu, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya dilibatkan. Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan OIKN Thomas Umbu Pati, mengatakan penyedia jasa konstruksi swasta lokal maupun nasional turut dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur di IKN.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), lanjutnya, merupakan penanggung jawab sekaligus pelaksana pembangunan konstruksi ibu kota negara masa depan Indonesia pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, yakni di Kecamatan Sepaku itu.

“Semakin padat pembangunan Kota Nusantara juga banyak berdiri bangunan tempat produksi beton curah siap pakai (batching plant) di kawasan Kecamatan Sepaku,” ucapnya Kamis (14/3/2024).

Ia menambahkan tempat produksi beton curah siap pakai berdiri di sepanjang Jalan Negara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang masuk kawasan ibu kota negara masa depan Indonesia. OIKN melakukan penataan kawasan Kota Nusantara pada kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP), maupun kawasan Ibu Kota Nusantara (KIKN) dengan mengikuti konsep pembangunan.

Disebutkannya, sebanyak 19 tempat produksi bahan baku beton cair siap pakai milik perusahaan konstruksi BUMN dan swasta akan direlokasi. Menurutnya, relokasi dilakukan untuk menjaga ketentraman dan ketertiban di wilayah Kota Nusantara.

“Kami lakukan pendekatan persuasif untuk menata kawasan, termasuk minta pindahkan tempat produksi beton curah siap pakai dengan batas waktu sampai akhir tahun ini (2024),” tambahnya.

Tempat produksi bahan baku beton cair siap pakai itu direlokasi ke wilayah pengembangan (WP) II Kota Nusantara dengan luas sesuai kebutuhan agar pembangunan tetap berjalan.

Ia memastikan pemindahan tempat produksi beton curah siap pakai tidak mengganggu logistik dan material pembangunan ibu kota negara baru Indonesia. (*)

Array
header-ads

Berita Lainnya